NEWS UPDATE :  

BERITA

Kepala dan Waka Kurikulum MTs Darul Amin Ikuti Bimtek Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)

PALANGKA RAYA, HUMAS – Dalam upaya memperkuat kualitas pembelajaran dan menumbuhkan pendidikan yang berlandaskan nilai kasih sayang, MTs Darul Amin Palangka Raya mengirimkan dua perwakilan terbaiknya, yaitu Kepala Madrasah, Muhammad Noor, dan Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Ina Asmiati, untuk mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Palangka Raya ini berlangsung selama dua hari, Senin–Selasa, 27–28 Oktober 2025, bertempat di Aula MTsN 1 Palangka Raya. Bimtek diikuti oleh para kepala dan guru madrasah dari jenjang Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) hingga Madrasah Aliyah (MA) se-Kota Palangka Raya.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palangka Raya, H. Muhidin Arifin, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya Kurikulum Berbasis Cinta sebagai pendekatan baru dalam dunia pendidikan madrasah.

Menurutnya, KBC bukan hanya kurikulum dalam arti teknis pembelajaran, tetapi sebuah gerakan pendidikan yang menekankan nilai-nilai cinta, kasih sayang, dan kepedulian dalam membentuk karakter peserta didik.
“KBC ini mengajarkan kita untuk menanamkan cinta dalam setiap aspek pendidikan. Dengan cinta, guru mengajar dengan hati, siswa belajar dengan semangat, dan madrasah tumbuh menjadi tempat yang penuh kebaikan,” ujar H. Muhidin Arifin dalam sambutannya.

Menariknya, usai acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pembacaan “Kalung Cinta” — sebuah bentuk refleksi nilai-nilai cinta yang menjadi inti dari kurikulum ini. Beberapa kepala madrasah yang hadir turut membacakan kutipan dan pesan inspiratif terkait makna cinta dalam pendidikan.

Kalung Cinta. Foto bersama usai pembacaan kalung cinta oleh perwakilan Kepala Madrasah yang hadir dalam kegiatan Bimtek


Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Noor, Kepala MTs Darul Amin Palangka Raya, membacakan sebuah kutipan yang diambil dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al Ghazali, “Cinta adalah sumber kebahagiaan. Cinta kepada Allah yang harus dipelihara dan dipupuk, suburkan dengan salat dan ibadah lainnya.”

Selama dua hari pelaksanaan, para peserta mendapatkan pendalaman materi dari dua narasumber profesional di bidangnya, yaitu H. Rumaidi dan Dr. Rita Sukaesih. Mereka mengupas secara komprehensif tentang Panca Cinta, yang menjadi fondasi Kurikulum Berbasis Cinta, yakni:
1. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya,
2. Cinta kepada ilmu,
3. Cinta kepada alam,
4. Cinta kepada diri dan sesama, serta
5. Cinta kepada tanah air.
Kedua narasumber juga menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai cinta dalam konteks pembelajaran modern, agar siswa tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan spiritual yang kuat.

Kehadiran perwakilan MTs Darul Amin dalam kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen madrasah dalam mewujudkan pembelajaran yang holistik — memadukan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Melalui penerapan Kurikulum Berbasis Cinta, madrasah diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, penuh empati, dan menumbuhkan karakter positif bagi peserta didik.
“Kami melihat KBC sebagai langkah strategis dalam memperkuat pendidikan karakter di madrasah. Nilai-nilai cinta yang terkandung di dalamnya sangat sejalan dengan visi MTs Darul Amin, yaitu Berkarakter Islami, Cerdas, dan Berprestasi,” ungkap Muhammad Noor, Kepala MTs Darul Amin Palangka Raya.

Lebih lanjut, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Ina Asmiati, menambahkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru bagi pendidik untuk merancang pembelajaran yang lebih bermakna.
“Kurikulum Berbasis Cinta mengingatkan kita bahwa pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga transformasi hati dan karakter. Guru yang mengajar dengan cinta akan melahirkan generasi yang mencintai ilmu dan kebaikan,” ujarnya.

Melalui partisipasi dalam kegiatan ini, MTs Darul Amin Palangka Raya menunjukkan kesungguhannya untuk terus berkembang menjadi madrasah unggul yang tidak hanya mencetak siswa berprestasi, tetapi juga berjiwa Islami dan penuh kasih sayang — sesuai dengan nilai-nilai luhur pendidikan Islam.